Nesia.Top, 24 April 2024 - Angela Tanoesoedibjo, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, menekankan pentingnya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai pelopor kesetaraan gender. Ia berpendapat bahwa perempuan harus diberikan ruang yang adil untuk berkreasi dan berkarya demi terwujudnya pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan. Dalam Seminar Nasional Hari Kartini, Angela Tanoesoedibjo juga menyampaikan bahwa UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia. Data menunjukkan bahwa 64 persen pemilik UMKM adalah perempuan, sehingga perempuan memiliki kontribusi yang besar dalam perekonomian Indonesia. Meskipun demikian, peran perempuan di dunia profesional masih terbatas, terutama di level managerial. Di sektor pariwisata, kiprah perempuan sedikit lebih tinggi, mencapai 37 persen.
Angela Tanoesoedibjo, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, membuka Seminar Nasional Hari Kartini di Gedung Sumekto Djajanegara, Politeknik Pariwisata Negeri Medan, Sumatra Utara pada tanggal 23 April 2023. Dalam kesempatan tersebut, Angela Tanoesoedibjo menyoroti peran penting UMKM dalam perekonomian Indonesia. Menurutnya, UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia, dengan serapan tenaga kerja mencapai 97 persen. Lebih lanjut, Angela Tanoesoedibjo juga menekankan bahwa 64 persen pemilik UMKM adalah perempuan, yang menunjukkan betapa besar kontribusi perempuan dalam perekonomian Indonesia. Ia berpendapat bahwa jika perempuan diberikan kesempatan, mereka akan memberikan kontribusi yang tinggi.
Meskipun perempuan memiliki kontribusi yang besar dalam perekonomian Indonesia, peran mereka di dunia profesional masih terbatas. Angela Tanoesoedibjo mengungkapkan bahwa hanya 33 persen perempuan
Namun, jika kita membicarakan representasi, belum sepenuhnya mewakili realitas karena jumlah populasi perempuan di Indonesia sudah melebihi 49 persen," ungkapnya.
Belum lagi jika kita membahas tentang kesenjangan gaji atau pay gap antara perempuan dan laki-laki, yang pada tahun 2020 masih mencapai rata-rata 20 persen.
"Inilah yang ingin kita perjuangkan, kita harus memulainya dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif harus menjadi pelopor karena mayoritas tenaga kerja di sektor parekraf adalah perempuan dan juga terbukti bahwa mayoritas pelajar di sektor parekraf adalah perempuan sebesar 75 persen," kata Angela.
Bersama dengan Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Sekretaris Utama Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Sesmenparekraf/Sestama Baparekraf) Ni Wayan Giri Adnyani, ada satu konsep yang akan diperkenalkan dalam upaya memperjuangkan hak-hak perempuan saat ini.
Equity bukanlah equality. Equity adalah konsep keadilan, sementara equality adalah konsep kesetaraan. Meskipun sering kali kita berbicara tentang kesetaraan, namun pada kenyataannya, hal tersebut tidak selalu dapat terjadi di lapangan. Angela menekankan pentingnya adanya keadilan dalam memberikan kesempatan kepada perempuan.
Oleh karena itu, pemerintah perlu menciptakan lingkungan dan ekosistem yang mendukung situasi dan kondisi perempuan. Dalam momen Hari Kartini, Angela mengajak untuk memulai dorongan tersebut dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Hal ini diharapkan dapat memberikan kesempatan yang setara bagi perempuan dalam berbagai bidang.
Acara tersebut dihadiri oleh berbagai pejabat, antara lain Sekretaris Kementerian/Sekretaris Utama Kemenparekraf/Baparekraf, Ni Wayan Giri Adnyani; Direktur Poltekpar Medan, Ngatemin; serta Kapusbang SDM Kemenparekraf, Andar Danova L. Goeltom. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen untuk mendukung upaya menciptakan kesetaraan dan keadilan bagi perempuan dalam berbagai sektor di Indonesia.