Roma, 14 April 2024- Italia, yang memegang kepresidenan G7 yang berputar, telah mengadakan pertemuan video pemimpin G7 pada hari Minggu untuk membahas serangan Iran terhadap Israel pada Sabtu malam.
Serangan Iran sebagai respons terhadap serangan udara Israel yang diduga terhadap kompleks kedutaan Iran di Damaskus pada 1 April telah meningkatkan ancaman konflik regional yang lebih luas.
"Kami menyatakan keprihatinan mendalam kami tentang destabilisasi lebih lanjut dari situasi di wilayah tersebut dan terus bekerja untuk menghindari hal tersebut," kata Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni di platform media sosial X.
Pernyataan pemerintah Italia menyebutkan bahwa panggilan G7 akan diadakan pada siang hari awal waktu Eropa. Presiden AS Joe Biden telah berjanji untuk memberikan respons diplomatik G7 yang terkoordinasi terhadap serangan drone dan misil, yang dia kutuk, dan Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani mengatakan bahwa dia berharap pemerintah Israel menunjukkan kewaspadaan dalam responsnya.
"Saya berharap pemerintah Israel akan mengambil sikap yang hati-hati. Saya berharap tidak akan ada serangan balasan terhadap serangan balasan," ujar Tajani kepada stasiun radio RTL 102.5. Tajani menekankan pentingnya menahan diri dalam situasi yang tegang ini dan berharap agar tidak terjadi eskalasi lebih lanjut yang dapat memperburuk kondisi di kawasan tersebut.
Respons diplomatik yang terkoordinasi dari G7 sangat penting dalam menghadapi situasi yang memanas ini. Dengan adanya panggilan G7 yang dijadwalkan, diharapkan dapat ditemukan solusi yang tepat untuk mengatasi ketegangan antara Israel dan pihak lain yang terlibat. Semua pihak diharapkan dapat bekerja sama untuk mencegah eskalasi konflik yang dapat membahayakan perdamaian dan keamanan di kawasan tersebut.
Kelompok G7 terdiri dari Amerika Serikat, Kanada, Italia, Britania Raya, Prancis, Jerman, dan Jepang. Menteri luar negerinya dijadwalkan untuk bertemu pada tanggal 17-19 April di pulau Italia, Capri.