Jakarta, 8April 2024 - Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo, mengungkapkan bahwa rencana kunjungan Pemimpin Gereja Katolik, Paus Fransiskus, ke Indonesia pada bulan September mendatang, akan memperkuat hubungan yang erat antara Indonesia, terutama umat Katolik Indonesia, dengan Vatikan. Dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan di Jakarta pada hari Senin, Kardinal Suharyo menyebut kunjungan tersebut memiliki makna historis yang sangat penting, yang telah terjalin sejak masa kemerdekaan Indonesia.
Kardinal Suharyo juga menekankan bahwa, "dalam sejarah bangsa Indonesia, Vatikan merupakan salah satu negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia. Bahkan, sejak tahun 1947, Vatikan telah memiliki perwakilan di Indonesia. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya hubungan antara Indonesia dan Vatikan dalam konteks agama Katolik."
Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia diharapkan dapat memperkuat ikatan antara umat Katolik Indonesia dengan Gereja Katolik secara keseluruhan.
"Selain itu, kunjungan ini juga diharapkan dapat memperkuat kerjasama antara Indonesia dan Vatikan dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan, kesehatan, dan perdamaian. Dengan adanya kunjungan ini, diharapkan hubungan antara Indonesia dan Vatikan dapat semakin erat dan saling mendukung dalam mencapai tujuan bersama."kata Kardinal.
Pernyataan tersebut menegaskan bahwa Gereja Katolik sedunia sangat memperhatikan sejarah yang menggugah tentang perjuangan kemerdekaan Indonesia. Pimpinan Gereja Katolik telah memberikan perhatian yang sungguh-sungguh terhadap upaya-upaya untuk mendukung kemerdekaan Indonesia hingga saat ini.
Kardinal mengungkapkan bahwa Paus Fransiskus sebelumnya berencana untuk mengunjungi Indonesia pada tahun 2020, namun rencana tersebut terpaksa dibatalkan karena pandemi COVID-19. Namun, berkat komunikasi positif antara Indonesia dan Takhta Suci, rencana kunjungan tersebut dapat direalisasikan tahun ini.
Selain Indonesia, Kardinal juga menyebutkan bahwa Sri Paus juga akan mengunjungi negara-negara lain seperti Papua Nugini, Timor Leste, Singapura, dan Vietnam. Hal ini menunjukkan bahwa kunjungan Sri Paus ke wilayah Asia Tenggara menjadi momen penting dalam hubungan antara Gereja Katolik dan negara-negara di kawasan tersebut.
Dengan demikian, dan mengingat usia Paus Fransiskus yang sudah lanjut, Suharyo mengajak umat Katolik Indonesia untuk bersabar jika belum sempat bertemu Paus dalam kunjungannya ke Indonesia.
"Lebih lagi, sepertinya belum pernah ada kunjungan yang mencakup lima negara yang jaraknya sejauh kita ini. Kita berdoa agar Paus Fransiskus diberikan kesehatan yang cukup untuk menjalani misi ini," kata Kardinal Suharyo.
Uskup Agung juga berharap bahwa kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia dapat menjadi momentum bagi umat Katolik Indonesia untuk terus merenungkan pesan dan pemikiran Sri Paus, terutama pesan Paus tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup dan hidup dalam persaudaraan bagi semua.
“Hal tersebut adalah gagasan yang amat cemerlang, bukan dalam arti hebat saja, tetapi menjadi sangat penting untuk sejarah umat manusia pada zaman kita ini,” kata Kardinal.