TKN Prabowo Gibran: Penyusunan Kabinet dalam tahap diskusi informal

 Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko mengungkapkan bahwa proses penyusunan kabinet calon presiden dan wakil presiden terpilih Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka masih berada dalam tahap diskusi informal yang sedikit. Hal ini diungkapkan oleh Budiman saat ditemui di depan gerbang kediaman Prabowo Subianto, Jakarta, pada hari Rabu. Budiman menegaskan bahwa susunan kabinet yang akan datang merupakan hak prerogatif Prabowo, yang akan didiskusikan bersama dengan Gibran. Dalam hal ini, Prabowo saat ini masih mencari informasi dan sudut pandang dari berbagai pihak untuk menentukan kabinet yang terbaik.



Proses penyusunan kabinet calon presiden dan wakil presiden terpilih Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka masih berada dalam tahap diskusi informal yang sedikit, menurut Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko. Budiman menjelaskan bahwa saat ini hanya ada sedikit diskusi dan rembuk mengenai hal tersebut. Pernyataan ini disampaikan oleh Budiman saat ia ditemui di depan gerbang kediaman Prabowo Subianto, Jakarta, pada hari Rabu. Budiman menegaskan bahwa susunan kabinet yang akan datang merupakan hak prerogatif Prabowo, yang akan didiskusikan bersama dengan Gibran. Dalam hal ini, Prabowo masih mencari informasi dan sudut pandang dari berbagai pihak untuk menentukan kabinet yang terbaik.


Budiman Sudjatmiko, Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, mengungkapkan bahwa proses penyusunan kabinet calon presiden dan wakil presiden terpilih Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 Prabowo Subianto,


Budiman mengungkapkan bahwa selain berdiskusi dengan Gibran, Prabowo juga akan melakukan konsultasi dengan partai-partai yang mendukungnya dalam Pilpres 2024 mengenai komposisi kabinet. Hal ini menunjukkan bahwa Prabowo ingin membangun kabinet yang solid dan mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Budiman juga menyatakan bahwa ada peluang bagi Jokowi untuk menjadi penasihat khusus dalam kabinet Prabowo. Namun, keputusan akhir tetap ada di tangan Prabowo.


Pernyataan ini menunjukkan bahwa Prabowo tidak menutup diri terhadap kemungkinan bekerja sama dengan Jokowi, meskipun keduanya merupakan rival dalam Pilpres sebelumnya. Budiman mengakui bahwa Jokowi memiliki kapasitas untuk menjadi penasihat khusus dalam kabinet Prabowo, namun keputusan akhir tetap bergantung pada Prabowo. Hal ini menunjukkan sikap terbuka dan inklusif dari Prabowo dalam membangun kabinetnya.


Dengan melakukan konsultasi dengan berbagai partai dan membuka peluang bagi Jokowi untuk bergabung dalam kabinetnya, Prabowo menunjukkan komitmen untuk membangun pemerintahan yang inklusif dan mampu menghadapi berbagai tantangan di masa depan. Keputusan akhir mengenai susunan kabinet akan menjadi penentu arah kebijakan pemerintahan Prabowo dan akan mempengaruhi jalannya pemerintahan dalam lima tahun ke depan.


Sebagai seorang anggota dewan pakar, ia menegaskan bahwa fokus diskusi bukanlah mengenai susunan kabinet Prabowo, tetapi lebih kepada program-program yang akan dijalankan oleh Menteri Pertahanan (Menhan) RI ketika menjabat sebagai presiden pada Oktober 2024 dan kabinetnya di masa mendatang.


Program-program tersebut, menurutnya, sebagian besar merupakan kelanjutan dari program yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi, seperti hilirisasi, digitalisasi, dekarbonisasi, optimalisasi dana desa, dan peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang mencakup program makan siang gratis.


Selain itu, lanjut Budiman, akan ada penekanan yang lebih kuat pada program geopolitik yang akan menjadi ciri khas pemerintahan Prabowo dalam lima tahun ke depan, terutama terkait strategi yang berasal dari prinsip politik bebas aktif.


Budiman mengungkapkan bahwa selain berdiskusi dengan Gibran, Prabowo juga akan melakukan konsultasi dengan partai-partai yang mendukungnya dalam Pilpres 2024 mengenai komposisi kabinet. Hal ini menunjukkan bahwa Prabowo ingin membangun kabinet yang solid dan mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Budiman juga menyatakan bahwa ada peluang bagi Jokowi untuk menjadi penasihat khusus dalam kabinet Prabowo. Namun, keputusan akhir tetap ada di tangan Prabowo.


Pernyataan ini menunjukkan bahwa Prabowo tidak menutup diri terhadap kemungkinan bekerja sama dengan Jokowi, meskipun keduanya merupakan rival dalam Pilpres sebelumnya. Budiman mengakui bahwa Jokowi memiliki kapasitas untuk menjadi penasihat khusus dalam kabinet Prabowo, namun keputusan akhir tetap bergantung pada Prabowo. Hal ini menunjukkan sikap terbuka dan inklusif dari Prabowo dalam membangun kabinetnya.


Dengan melakukan konsultasi dengan berbagai partai dan membuka peluang bagi Jokowi untuk bergabung dalam kabinetnya, Prabowo menunjukkan komitmen untuk membangun pemerintahan yang inklusif dan mampu menghadapi berbagai tantangan di masa depan. Keputusan akhir mengenai susunan kabinet akan menjadi penentu arah kebijakan pemerintahan Prabowo dan akan mempengaruhi jalannya pemerintahan dalam lima tahun ke depan.


Budiman menambahkan bahwa kekuatan Pak Prabowo akan terletak pada kemampuannya untuk membangun multikulturalisme di masa depan. Hal ini penting untuk menjaga keseimbangan dan perdamaian dunia, serta mengurangi ketegangan minimal di Indo-Pasifik. Dengan membangun multikulturalisme, Prabowo dapat menciptakan lingkungan yang inklusif dan harmonis di Indonesia.


Gibran Rakabuming Raka, calon wakil presiden terpilih Pilpres 2024, juga menyatakan bahwa Prabowo akan menentukan susunan kabinet pemerintahannya. Meskipun Presiden Joko Widodo akan memberikan masukan, keputusan akhir tetap ada di tangan Prabowo. Hal ini menunjukkan bahwa Prabowo memiliki kekuatan dan otoritas dalam mengambil keputusan penting terkait pemerintahan.


Dalam konteks politik dan kepemimpinan, penting bagi seorang pemimpin untuk memiliki kekuatan dan kemampuan dalam membangun multikulturalisme, menjaga keseimbangan dan perdamaian dunia, serta mengurangi ketegangan di wilayah Indo-Pasifik. Dalam hal ini, Prabowo memiliki potensi untuk menjadi pemimpin yang mampu menghadapi tantangan tersebut dan memberikan kontribusi positif bagi Indonesia dan dunia.


"Pak Prabowo yang akan menentukan  susunan kabinet."ungkap Gibran.

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn more
Ok, Go it!