Minggu ini, investor di pasar saham Wall Street akan memusatkan perhatian pada data ekonomi AS

 Nesia.Top, 16 April 2024 - Pada minggu ini, investor di pasar saham Wall Street akan memusatkan perhatian pada data ekonomi AS, termasuk laporan penjualan ritel dan data produksi industri. Mereka juga akan mengamati laporan pendapatan triwulanan dari perusahaan-perusahaan besar seperti Netflix, Goldman Sachs, Morgan Stanley, Bank of America, dan Laboratorium Abbott. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat mengenai kondisi ekonomi AS dan kinerja perusahaan-perusahaan tersebut.



Selain itu, para investor juga akan memperhatikan meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah setelah serangan Iran terhadap Israel. Pernyataan dari juru bicara militer Israel yang menyatakan bahwa negara tersebut siap melakukan segala yang diperlukan dalam pertahanannya juga menjadi perhatian. Hal ini dapat mempengaruhi pasar saham secara global, termasuk Wall Street, karena ketegangan geopolitik dapat memicu ketidakpastian dan volatilitas di pasar keuangan.


Dengan memperhatikan semua faktor ini, investor di Wall Street akan melakukan analisis mendalam dan mengambil keputusan investasi yang bijaksana. Mereka akan mempertimbangkan data ekonomi AS, laporan pendapatan perusahaan, dan situasi geopolitik saat membuat keputusan investasi mereka. Tujuan utama mereka adalah untuk mencapai hasil yang optimal dan mengelola risiko dengan baik dalam investasi mereka di pasar saham.


Pada hari Senin (15/4), akan ada pengumuman data penjualan ritel AS untuk bulan Maret, survei manufaktur Empire State untuk bulan April, dan laporan indeks kepercayaan pembangun rumah untuk bulan April. Ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang kondisi ekonomi dan sektor perumahan di AS.


Kemudian pada hari Selasa (16/4), akan ada pengumuman data produksi industri untuk bulan Maret dan data perumahan baru untuk bulan yang sama. Data ini akan memberikan informasi tentang kinerja sektor industri dan sektor perumahan di AS.


Selain itu, pada hari yang sama, Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell juga dijadwalkan untuk berbicara. Pidatonya akan menjadi sorotan karena dapat memberikan petunjuk tentang kebijakan moneter yang akan diambil oleh Federal Reserve. Pada hari Kamis (18/4), data penjualan rumah eksisting bulan Maret juga akan dirilis. Data ini akan memberikan gambaran tentang aktivitas pasar perumahan di AS.


Sejumlah perusahaan besar di Amerika Serikat akan melaporkan pendapatan kuartalan mereka minggu depan. Di antara perusahaan-perusahaan tersebut termasuk Goldman Sachs, Charles Schwab, M&T Bank, UnitedHealth, Johnson & Johnson, Bank of America, Morgan Stanley, Rio Tinto, United Airlines, Abbott Laboratories, U.S. Bancorp, Kinder Morgan, VinFast Auto, Las Vegas Sands, CSX, Netflix, Blackstone, Ally Financial, Manufaktur Semikonduktor Taiwan, Bedah Intuitif, Procter & Gamble, dan American Express. Para investor dan analis pasar akan memperhatikan hasil laporan pendapatan ini dengan cermat untuk mengevaluasi kinerja perusahaan-perusahaan tersebut.


Pada Jumat (12/4) lalu, pasar saham Amerika Serikat mengalami penurunan signifikan. Saham-saham AS turun akibat awal musim pendapatan yang beragam dan ketegangan di Timur Tengah. Dow Jones Industrial Average turun 475,84 poin atau 1,24 persen, S&P 500 kehilangan 75,65 poin atau 1,46 persen, dan Nasdaq Composite turun 267,10 poin atau 1,62 persen. Kondisi ini mencerminkan ketidakpastian di pasar keuangan global.


Selain itu, nilai tukar dolar AS juga mengalami penurunan terhadap mata uang lainnya. Dolar AS turun menjadi 153,22 yen dari 153,24 yen Jepang, sementara Euro juga mengalami penurunan menjadi USD1,0638 dari USD1,0726. Perubahan ini menunjukkan adanya ketidakstabilan dalam pasar valuta asing yang dapat mempengaruhi perdagangan internasional dan investasi asing.


1. Tingkat imbal hasil pada obligasi Treasury 10-tahun mengalami penurunan menjadi 4,51 persen pada hari Jumat dari sebelumnya 4,58 persen pada akhir Kamis. Hal ini menunjukkan adanya perubahan dalam pasar obligasi yang dapat mempengaruhi kondisi ekonomi secara keseluruhan.


2. Harga minyak mentah acuan AS untuk pengiriman Mei mengalami kenaikan sebesar 64 sen menjadi USD85,66 per barel pada hari Jumat. Sementara itu, harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Juni juga mengalami kenaikan sebesar 71 sen menjadi USD90,45 per barel. Kenaikan harga minyak ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk permintaan pasar dan kondisi geopolitik global.


3. Harga emas untuk pengiriman Juni naik sebesar USD1,40 menjadi USD2.374,10 per ounce, sedangkan harga perak untuk pengiriman Mei juga mengalami kenaikan sebesar 8 sen menjadi USD28,33 per ounce. Kenaikan harga logam mulia ini dapat dipengaruhi oleh ketidakpastian pasar dan kecenderungan investor untuk mencari aset safe haven dalam kondisi ekonomi yang tidak stabil.

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn more
Ok, Go it!