Nesia.Top, 26 April 2024 - Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) memiliki peran penting dalam mendukung pembangunan di Ibu Kota Nusantara (IKN). Salah satu tanggung jawab utamanya adalah terkait dengan pengadaan tanah dan perencanaan tata ruang untuk proyek pembangunan tersebut. Dengan keterlibatan Kementerian ATR/BPN, diharapkan proses pembangunan di IKN dapat berjalan lancar dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Meskipun demikian, dalam proses pengadaan tanah masih terdapat beberapa kendala yang dihadapi. Salah satunya adalah adanya sebagian wilayah yang masih dihuni oleh masyarakat sehingga belum dapat dialihfungsikan untuk pembangunan. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama dari semua pihak terkait untuk menciptakan skema penyelesaian masalah yang memperhatikan dampak sosial kemasyarakatan yang mungkin timbul akibat proyek pembangunan tersebut.
Menteri AHY menegaskan pentingnya pendekatan yang baik dalam menangani situasi terkait dengan pembangunan Ibu Kota Nusantara. Beliau menekankan bahwa tidak boleh ada pihak yang menjadi korban dalam proses tersebut, dan masyarakat yang seharusnya dilindungi harus tetap menjadi prioritas utama. Dengan demikian, diharapkan pembangunan IKN dapat berjalan dengan lancar tanpa menimbulkan kerugian bagi masyarakat yang terdampak.
Secara umum, pembangunan IKN terus berproses. Kementerian ATR/BPN siap memberikan dukungan secara penuh kepada Otorita IKN baik dari bidang tanah ataupun penyiapan tata ruangnya.
Menurut Menteri AHY, pada prinsipnya lahan di IKN harus clean and clear terlebih dahulu, baru kemudian bisa dikeluarkan Sertipikat Hak Pakainya untuk digunakan semaksimal mungkin untuk proyek-proyek yang ada di IKN.
Upaya lain yang dilakukan Kementerian ATR/BPN untuk menuntaskan permasalahan di IKN, yakni dengan terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait, seperti Otorita IKN serta kementerian/lembaga lainnya.
“Di sinilah tentu kita ingin percepatan, tetapi juga tidak boleh grasah-grusuh. Kita ingin semua tahapannya dilalui dengan baik, pendekatannya dengan pendekatan yang humanis. Dan insyaallah dengan itu tidak menyisakan masalah di kemudian hari. Jadi, Otorita IKN bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Kira-kira itu yang menjadi pembahasan tadi. Jadi investasi juga bisa bergerak dengan lebih cepat lagi,” jelas Menteri AHY.
Sebagai informasi, Rapat Terbatas ini juga diikuti oleh Menteri Sekretariat Negara, Pratikno; Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia; dan Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono