Jakarta, 13 April 2024 - Tingginya mobilitas masyarakat selama momen mudik dan libur Lebaran tahun ini telah memberikan dampak positif yang signifikan terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Hal ini juga berdampak positif bagi pelaku UMKM dan desa wisata dalam meningkatkan perekonomian serta menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja baru.
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menegaskan bahwa momen mudik dan libur Lebaran tahun ini akan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena telah memasuki fase pascapandemi. Dengan tidak adanya pembatasan kegiatan masyarakat, terjadi peningkatan potensi pergerakan masyarakat yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung pertumbuhan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Dengan adanya tren peningkatan mobilitas masyarakat, diharapkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional. Selain itu, pelaku UMKM dan desa wisata juga diharapkan dapat memanfaatkan momen ini untuk meningkatkan penjualan produk dan jasa mereka serta menciptakan inovasi baru guna menghadapi tantangan ekonomi di masa mendatang.
Diperkirakan bahwa jumlah masyarakat yang melakukan pergerakan selama libur Lebaran tahun ini akan mencapai 193,6 juta orang, meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya sebesar 123,8 juta orang. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam minat masyarakat untuk berwisata dan merayakan momen Lebaran.
Faktor-faktor lain yang turut mendukung peningkatan pergerakan masyarakat pada momen Lebaran 2024 adalah adanya libur cuti bersama yang lebih panjang dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, kebijakan izin pengambilan cuti tahunan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) juga turut mempengaruhi peningkatan jumlah orang yang melakukan perjalanan selama libur Lebaran tahun ini.
Dengan adanya peningkatan jumlah masyarakat yang melakukan pergerakan selama libur Lebaran, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata dan ekonomi secara keseluruhan. Hal ini juga menunjukkan bahwa minat masyarakat untuk berlibur dan merayakan momen Lebaran semakin tinggi dari tahun ke tahun.
Kemenparekraf telah melakukan penelitian yang memperkirakan perputaran ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif akan mencapai Rp276,11 triliun. Namun, Sandiaga menyatakan bahwa angka tersebut diperkirakan akan meningkat hampir 50 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dengan proyeksi mencapai Rp350 triliun hingga Rp400 triliun.
Sandiaga yakin bahwa jumlah yang signifikan tersebut akan memberikan dampak positif langsung bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini dianggap sebagai anugerah yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi serta memberikan kesempatan usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat.
Sandiaga juga menekankan bahwa dana yang mengalir akan mendukung destinasi pariwisata, pusat ekonomi kreatif, pelaku UMKM, dan desa wisata. Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak untuk bersama-sama mempersiapkan agar sektor pariwisata yang aman, nyaman, dan menyenangkan dapat terwujud dengan baik saat musim lebaran tiba.
Berdasarkan pemantauan yang dilakukan oleh Kemenparekraf, terlihat bahwa kunjungan wisatawan ke berbagai destinasi selama libur lebaran terus meningkat. Contohnya, di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) jumlah pengunjung mencapai 12 ribu dalam satu hari setelah lebaran. Diprediksi bahwa jumlah ini akan terus meningkat dalam beberapa hari ke depan.
Tidak hanya destinasi wisata, tingkat hunian hotel dan restoran di beberapa daerah juga diprediksi akan meningkat hingga mencapai 80 hingga 100 persen. Rata-rata lama menginap berkisar antara 1 hingga 2 malam, sementara wisatawan dari luar provinsi bisa mencapai 4 malam.
Oleh karena itu, Menparekraf mengajak semua pelaku usaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif untuk mempersiapkan diri dengan baik dalam menyambut kedatangan wisatawan. Sebelumnya, Kemenparekraf juga telah mengeluarkan Surat Edaran mengenai Penyelenggaraan Kegiatan Wisata yang Aman, Nyaman, dan Menyenangkan selama Libur Mudik dan Hari Raya Idul Fitri 1445 H kepada semua Pemerintah Daerah (Provinsi, Kabupaten, Kota) dan pelaku usaha pariwisata.
"Dari kunjungan saya di beberapa tempat di Jawa Barat dan dari kunjungan lapangan di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, semua dalam kondisi siap. Tinggal kita pastikan lagi nanti dengan pemantauan dari sistem pariwisata nasional kita," ungkap Sandiaga.