Inilah tokoh potensial bisa menjadi bakal calon Gubernur/Wakil Gubernur Banten tahun 2024

 Nesia.Top, 16 April 2024 - Provinsi Banten  akan mengadakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) untuk Gubernur Banten pada tahun 2024. Dalam rangka ini, beberapa nama tokoh telah muncul dan disebut-sebut sebagai bakal calon yang akan diusung dalam Pilgub Banten 2024 mendatang.

Siapa saja tokoh-tokoh tersebut? Berikut adalah beberapa nama tokoh beserta profil mereka yang disebut-sebut akan mencalonkan diri dalam Pilgub Banten 2024:



1.Dr. Hj. Airin Rachmi Diany, S.H., M.H. atau yang sering disebut sebagai Airin, telah menjabat sebagai Wali Kota Tangerang Selatan selama 10 tahun, mulai dari 20 April 2011 hingga 20 April 2021.

Airin, seorang wanita cantik yang lahir pada tanggal 28 Agustus 1976, merupakan lulusan dari Fakultas Hukum Universitas Parahyangan, Bandung.

Beliau pernah menjadi pemenang Mojang Parahyangan Bandung pada tahun 1995 dan Mojang Provinsi Jawa Barat pada tahun yang sama. Selanjutnya, Airin juga mengikuti kontes Puteri Indonesia pada tahun 1996 dan berhasil meraih gelar Puteri Indonesia Favorit serta Puteri Indonesia Pariwisata.


2. H. Arief Rachadiono Wismansyah, B.Sc., M.Kes. adalah seorang tokoh yang memiliki pengalaman sebagai Wakil Wali kota Tangerang pada periode 2008-2013. Dengan menjadi Wakil Wali kota termuda di Indonesia pada masanya, Arief Rachadiono Wismansyah telah menunjukkan dedikasi dan komitmen dalam menjalankan tugasnya.

Pria yang lahir pada tanggal 23 April 1977 ini pernah menempuh pendidikan di Amerika Serikat dan juga merintis usaha kecil-kecilan di sana. Setelah kembali ke Indonesia, ia memilih untuk bergabung dengan bisnis keluarganya. Dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman bisnis yang dimilikinya, Arief Rachadiono Wismansyah terus menunjukkan potensi dan kontribusinya dalam dunia politik dan bisnis.

Meskipun disebut-sebut sebagai bakal calon gubernur Banten, Arief Rachadiono Wismansyah yang saat ini merupakan kader dari Partai Demokrat lebih memilih untuk fokus menyelesaikan tugasnya di Kota Tangerang. Sikapnya yang menunjukkan kesetiaan terhadap amanah yang diemban menunjukkan bahwa Arief Rachadiono Wismansyah adalah sosok yang bertanggung jawab dan memiliki integritas yang tinggi dalam menjalankan tugasnya.

  

3. Hj. Ratu Ageng Rekawati, KD, SE, ME adalah putri dari seorang tokoh ulama terkemuka di Banten, yaitu KH. Tb. Abah Sangadiah. Beliau dikenal aktif dalam berbagai kegiatan sosial, seperti kegiatan sosial PJBN, bantuan korban bencana, program bedah rumah, santunan, dan kegiatan kajian ibu-ibu di majelis taklim.

Wanita cantik yang lahir di Jakarta pada tanggal 24 November 1986 ini juga menjabat sebagai Ketua Harian DPP Paguron Jalak Banten Nusantara (PJBN) dan merupakan pendiri Yayasan ODGJ Minhazud Darul Iman. Dengan latar belakang keluarga yang religius, Ratu Ageng Rekawati menyelesaikan pendidikan S2 di salah satu institut Agama Islam di Bogor.

Sebagai salah satu figur yang berpotensi menjadi calon gubernur Banten, Ratu Ageng Rekawati mendapat dukungan yang antusias dari berbagai kalangan, termasuk grassroots, ulama, budayawan, dan tokoh masyarakat di Banten. Kehadirannya cukup diperhitungkan dalam arena politik, terutama dalam menghadapi pemilihan Gubernur Banten, dan saat ini ia juga menarik perhatian dari tiga Partai Politik (Parpol).


4. H Rano Karno, diwalai berkarir dari seorang aktor. Langkah pertama H Rano Karno setelah menyelesaikan tugas Gubernur Banten pada 2017 adalah terjun ke dunia legislatif sebagai anggota DPR RI. 

Saat ini, H Rano Karno dikenal sebagai kader dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), yang merupakan partai politik yang memiliki peran penting dalam pemerintahan Indonesia.

Sebelum menjabat sebagai anggota DPR RI, H Rano Karno pernah meniti karier politiknya dengan menjabat sebagai wakil bupati Tangerang, wakil gubernur Banten, dan bahkan sempat menjadi pelaksana tugas gubernur Banten.


5.  Dr. H. Wahidin Halim, M.Si. adalah seorang tokoh yang memiliki pengalaman dalam dunia wirausaha dan politik di Indonesia. Beliau pernah menjabat sebagai Gubernur Banten selama periode 2017 hingga 2022, serta sebelumnya menjabat sebagai Wali Kota Tangerang pada tahun 2003-2004.


Dilahirkan pada tanggal 14 Agustus 1954, Wahidin Halim merupakan lulusan dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia. Ia menyelesaikan pendidikan strata satu pada tahun 1982, menunjukkan dedikasinya dalam bidang ilmu sosial dan politik.


Dalam Pilgub Banten 2024, Wahidin Halim telah menyatakan kesiapannya untuk kembali mencalonkan diri sebagai bakal calon Gubernur Banten. Dengan pengalaman dan latar belakang pendidikan yang dimilikinya, diharapkan Wahidin Halim dapat memberikan kontribusi yang positif bagi kemajuan Banten ke depannya.


6. Iti Octavia Jayabaya memiliki riwayat pendidikan yang cukup panjang. Ia bersekolah di SD Negeri 1 Cipadang, Cileles, Lebak, kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 3 Pandeglang dan SMP Negeri 4 Rangkasbitung. Setelah itu, Iti melanjutkan pendidikannya di MA Washilaltul Falah di Rangkasbitung. Ia kemudian melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Jayabaya, di mana ia aktif di HMI. Iti adalah putri dari mantan Bupati Lebak periode 2003-2013, Mulyadi Jayabaya. Setelah menyelesaikan pendidikan S1-nya, Iti melanjutkan pendidikan S2 di Pascasarjana Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti dan lulus pada tahun 2005. Ia juga melanjutkan pendidikan S3 di Pascasarjana FISIP Universitas Padjadjaran.

Iti memiliki karier politik yang cukup gemilang. Ia merupakan kader Partai Demokrat dan pernah menjabat sebagai Ketua DPC Demokrat Lebak dari tahun 2005 hingga 2015. Selain itu, Iti juga pernah menjadi Ketua DPD Demokrat Banten dari tahun 2017 hingga 2021. Ia kembali memimpin Partai Demokrat Provinsi Banten pada periode 2021-2025 setelah terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPD Partai Demokrat. Selain aktif di partai politik, Iti juga pernah menjadi anggota DPR-RI pada periode 2009-2014. Ia mewakili daerah pemilihan DPR Banten I, yaitu Kabupaten Lebak dan Pandeglang. Selama menjadi anggota DPR-RI, Iti bertugas di Komisi XI dan Badan Anggaran DPR-RI.

Selain karier politiknya, Iti juga memiliki prestasi sebagai Bupati Lebak. Ia berhasil mengeluarkan Lebak dari status daerah tertinggal pada tahun 2019. Penghargaan bupati terbaik di Asia juga.


7. Achmad Dimyati Natakusumah, SH, MH, M.Si menjabat sebagai Wakil Ketua MPR-RI dan anggota Komisi III DPR-RI setelah berhasil memenangkan pemilihan di Dapil Banten I pada pemilu legislatif tahun 2009. Namun, sangat disayangkan bahwa reputasinya di DPR sempat tercemar oleh berita yang kurang baik.

Pada hari Senin, 9 November 2009, sebagai anggota Fraksi PPP, Achmad Dimyati memanfaatkan rapat dengar pendapat Komisi III DPR dengan Kejaksaan Agung untuk mengungkapkan dan melaporkan kasus yang melibatkan dirinya saat masih menjabat sebagai Bupati Pandeglang. Ia diduga memberikan suap sebesar Rp 1,5 miliar kepada anggota DPRD Pandeglang dengan tujuan memuluskan pengajuan pinjaman daerah sebesar Rp 200 miliar pada tahun 2006 ke Bank Jabar.

Tindakan ini menuai protes dari banyak peserta rapat karena mengungkit kasus lama. Jaksa Agung Muda Pidana Khusus, Marwan Effendy, menyatakan bahwa kasus tersebut sudah P21 atau lengkap untuk dilakukan penuntutan. Pada bulan April 2009, Kejaksaan Tinggi Banten telah memeriksa Bupati Pandeglang Dimyati Natakusumah sebagai tersangka. Meskipun sudah dinyatakan sebagai tersangka setelah mendapatkan izin pemeriksaan dari Presiden Yudhoyono, Achmad Dimyati malah terpilih sebagai anggota DPR. Kasus ini masih mengambang tanpa kejelasan hingga akhirnya Jampidsus menyatakan bahwa kasus tersebut sudah P21. Meskipun demikian, kinerjanya di DPR-RI terbilang baik. Sebagai Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI, ia optimis bahwa DPR dapat menyelesaikan sebagian besar RUU yang masuk dalam daftar prioritas Prolegnas tahun 2010. Pada akhirnya, pada tanggal 19 Oktober 2011, Majelis Hakim Pengad

Dengan munculnya sejumlah nama tokoh ini, diharapkan Pilgub Banten 2024 dapat memberikan pilihan yang berkualitas bagi masyarakat Banten dalam menentukan pemimpin yang akan memimpin provinsi ini ke depan. Semoga proses Pilgub berjalan dengan lancar dan menghasilkan pemimpin yang mampu membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Banten.


8.  Tb Hasanuddin (lahir 8 September 1952) adalah seorang politisi Indonesia dan mantan perwira militer Indonesia (Jenderal TNI) yang telah menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Fraksi PDI-P antara tahun 2009 dan 2018, dan dari tahun 2019 hingga sekarang.


Tb Hasanudin bertugas di Angkatan Darat Indonesia selama lebih dari tiga puluh tahun, bekerja sebagai ajudan atau sekretaris militer untuk empat presiden sebelum pensiun dan memasuki dunia politik pada tahun 2009. Ia mencalonkan diri sebagai calon gubernur dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018, namun ia berada di posisi terakhir.

Sebagai anak kelima dari sembilan bersaudara. Ayahnya, Sutisna, adalah seorang kepala desa. Ia menyelesaikan sekolah dasar dan menengah di Majalengka, sebelum pindah ke Magelang untuk menyelesaikan sekolah menengah atasnya. Setelah itu, ia masuk Akademi Militer Indonesia, mengikuti saran dari ipar laki-lakinya. Ia lulus pada tahun 1974. Kemudian, ia melanjutkan studinya di Universitas Pasundan, meraih gelar sarjana, magister, dan doktor. Saat ini, ia tinggal di Cilandak, Jakarta Selatan, dan menikah dengan seorang anak.

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn more
Ok, Go it!