Seperti yang kita ketahui, Harvey telah ditetapkan sebagai tersangka yang ke-16 dalam kasus dugaan korupsi yang terjadi di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk selama periode 2015 hingga 2022.
Keluarga besar Harvey telah lama terlibat dalam bisnis batu bara, dengan memiliki beberapa perusahaan seperti PT Refined Bangka Tin, CV Venus Inti Perkasa, dan lainnya. Namun, perhatian kini tertuju pada harta kekayaan dan jaringan bisnis Harvey Moeis setelah ia ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi tata niaga komoditas timah wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk tahun 2015-2022.
Pada hari Senin (1/4/2024), Kejaksaan Agung (Kejagung) melakukan penggeledahan di kediaman Harvey yang terletak di Kawasan Pakubuwono, Jakarta Selatan. Dalam penggeledahan tersebut, Kejagung menyita dua mobil mewah, termasuk satu unit mobil Rolls Royce Ghost Extended Wheelbase yang diperkirakan bernilai antara Rp18 hingga Rp25 miliar. Selain itu, mereka juga menyita MINI Cooper S Countryman F60 yang harganya diperkirakan sekitar Rp600 hingga Rp750 juta.
Selain mobil mewah, Kejagung juga berhasil menyita uang tunai sebesar Rp76 miliar dalam bentuk dolar Amerika Serikat (AS) dan Singapura. Mereka juga menyita logam mulia sebanyak 65 keping dengan berat total 1.062 gram. Kasus ini menjadi sorotan publik karena Harvey Moeis sendiri memiliki sejumlah bisnis di sektor tambang batu bara, termasuk PT Multi Harapan Utama (MHU) di Kalimantan Timur, di mana ia menjabat sebagai Presiden Komisaris.
Sejumlah jam tangan juga telah disita oleh pihak berwenang. Bahkan, Kantor Jaksa Agung telah memblokir rekening Harvey Moeis sejak jauh sebelumnya.
Tentu menarik untuk mengetahui seberapa besar kekayaan yang dimiliki oleh Harvey Moeis dan jenis bisnis apa yang dia jalankan sehingga dia bisa memiliki barang-barang dengan harga fantastis.
Harvey Moeis adalah seorang pengusaha yang lahir pada tanggal 30 November 1985 dan memiliki keturunan Papua, Ambon, dan Makassar. Diketahui bahwa Harvey bukanlah orang baru di bidang komoditas dan pertambangan.
Sumber kekayaan Harvey berasal dari bisnis pertambangan. Keluarga besar Harvey telah lama terlibat dalam bisnis batu bara, dengan memiliki beberapa perusahaan seperti PT Refined Bangka Tin, CV Venus Inti Perkasa, dan lain-lain.
Harvey sendiri memiliki bisnis tambang batu bara yang cukup besar, yaitu PT Multi Harapan Utama (MHU) di Kalimantan Timur, di mana dia menjabat sebagai Presiden Komisaris.