Nesia.Top, 19 April 2024 - Pada hari Jumat sore, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup dengan penurunan mengikuti pelemahan bursa saham di kawasan Asia dan global. IHSG melemah sebesar 79,49 poin atau 1,11 persen menjadi 7.087,31. Sementara itu, indeks LQ45 yang merupakan kelompok 45 saham unggulan juga turun sebesar 15,20 poin atau 1,62 persen menjadi 920,31.
Menurut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas, sektor teknologi menjadi yang paling terlemah dengan penurunan sebesar 2,79 persen. Transaksi perdagangan hari ini mencapai Rp13,78 triliun dan selama seminggu ini, IHSG mengalami pelemahan sebesar 1,11 persen. Hal ini menjadi catatan penting dalam kajian mereka di Jakarta pada hari Jumat.
Meskipun IHSG mengalami penurunan, hal ini sejalan dengan kondisi bursa saham di kawasan Asia dan global. Investor perlu memperhatikan pergerakan pasar saham secara keseluruhan dan melakukan analisis yang mendalam sebelum mengambil keputusan investasi. Dalam situasi seperti ini, kajian dari tim riset seperti Pilarmas Investindo Sekuritas dapat memberikan panduan yang berharga bagi para investor.
Pada perdagangan hari ini, bursa saham Indonesia dan kawasan Asia mengalami penurunan yang cukup signifikan. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya ketegangan politik di kawasan Timur Tengah. Pada sesi pertama, indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka dengan kelemahan dan tetap berada di zona negatif hingga penutupan perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih bertahan di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Meskipun demikian, terdapat satu sektor yang mengalami peningkatan, yaitu sektor kesehatan sebesar 1,10 persen berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun bursa saham mengalami penurunan secara keseluruhan, sektor kesehatan masih mampu bertahan dan mengalami kenaikan.
Kondisi ini perlu menjadi perhatian bagi para pelaku pasar dan investor. Meningkatnya ketegangan politik di kawasan Timur Tengah dapat berdampak negatif terhadap stabilitas pasar saham. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis yang cermat dan pengambilan keputusan yang bijak dalam melakukan investasi di pasar saham.
Sepuluh sektor mengalami koreksi, dengan sektor teknologi menjadi yang terbesar penurunannya sebesar 2,78 persen, diikuti oleh sektor transportasi & logistik serta sektor barang konsumen non primer yang masing-masing turun sebesar 2,46 persen dan 1,78 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar adalah PEGE, MHKI, ISAP, HELI, dan FWCT. Sementara itu, saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar adalah SBMA, ATLA, KOKA, WIFI, dan SSIA.
Frekuensi perdagangan saham mencapai 1.212.001 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 18,92 miliar lembar senilai Rp13,78 triliun. Terdapat 115 saham yang mengalami kenaikan, 456 saham yang mengalami penurunan, dan 204 saham yang stagnan dalam pergerakan harganya.
Di pasar saham regional Asia hari ini, terjadi penurunan pada beberapa indeks utama. Indeks Nikkei mengalami penurunan sebesar 1.011,30 poin atau 2,66 persen menjadi 37.068,39. Sementara itu, indeks Hang Seng turun sebesar 161,72 poin atau 0,99 persen menjadi 16.224,13.
Selain itu, indeks Shanghai juga mengalami penurunan sebesar 8,95 poin atau 0,29 persen menjadi 3.065,26. Sedangkan indeks Strait Times juga terdampak dengan penurunan sebesar 11,14 poin atau 0,35 persen menjadi 3.176,51. Penurunan ini mencerminkan kondisi pasar yang sedang tidak stabil.
Meskipun terjadi penurunan pada beberapa indeks saham regional Asia, hal ini merupakan bagian dari dinamika pasar yang wajar. Investor diharapkan untuk tetap tenang dan melakukan analisis mendalam sebelum mengambil keputusan investasi. Perubahan harga saham merupakan hal yang biasa dan dapat menjadi peluang bagi investor yang cerdas.