Jakarta, 15 April 2024 - Hilirisasi nikel menjadi salah satu strategi untuk mengoptimalkan potensi kekayaan alam Indonesia. Pernyataan dari Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunjukkan komitmen Indonesia dalam mengembangkan industri otomotif dengan memulai produksi massal baterai kendaraan listrik. PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power di Karawang, Jawa Barat akan menjadi produsen pertama sel baterai kendaraan listrik di Asia Tenggara. Dengan nilai investasi mencapai USD9,8 miliar atau Rp142 triliun, pemerintah Indonesia menegaskan dukungannya terhadap proyek pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik.
Kunjungan Staf Khusus Kementerian Investasi/BKPM, Tina Talisa, ke PT HLI Green Power menegaskan fokus pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo dalam mengembangkan hilirisasi. Dengan proses terintegrasi dari hulu tambang nikel hingga menjadi sel baterai, Indonesia menunjukkan komitmen dalam menciptakan nilai tambah dari kekayaan alamnya. Groundbreaking pada September 2021 lalu menjadi awal dari perhatian khusus pemerintah terhadap industri baterai kendaraan listrik.
Hilirisasi nikel menjadi salah satu strategi untuk mengoptimalkan potensi kekayaan alam Indonesia. Dengan investasi besar dalam industri baterai kendaraan listrik, Indonesia tidak hanya mencatat sejarah baru sebagai produsen sel baterai pertama di Asia Tenggara, tetapi juga menunjukkan keseriusan dalam mendukung proyek hilirisasi. Dukungan pemerintah dan komitmen untuk mengembangkan ekosistem baterai kendaraan listrik menjadi langkah penting dalam memajukan industri otomotif di Indonesia.
Selain itu, Hong Woo Pyoung juga menegaskan bahwa dengan adanya produksi sel baterai kendaraan listrik di Indonesia, hal ini akan membuka peluang bagi negara untuk menjadi produsen terkemuka di Asia Tenggara. Dengan teknologi terbaru yang digunakan dari LG, diharapkan Indonesia dapat menjadi pusat produksi sel baterai kendaraan listrik yang inovatif dan berkualitas tinggi.
:"Dengan demikian, tidak hanya akan tercipta lapangan kerja baru bagi tenaga kerja muda Indonesia, tetapi juga akan memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan dalam industri kendaraan listrik. Hal ini sejalan dengan visi HLI Green Power untuk menciptakan engineer muda yang berkualitas dan mampu bersaing di tingkat regional maupun global."ujar Tina.
Tina berharap melalui upaya hilirisasi yang , diharapkan bahwa tenaga kerja yang dihasilkan dari proyek produksi sel baterai kendaraan listrik ini akan mampu memberikan kontribusi yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan adanya peningkatan pendapatan dan keterampilan, diharapkan Indonesia dapat keluar dari middle income trap dan menjadi negara yang lebih maju di bidang industri kendaraan listrik.
PT HLI Green Power merupakan hasil kerjasama antara Hyundai Motor Company, LG Energy Solution, dan PT Indonesia Battery Corporation (IBC). Investasi yang dilakukan oleh PT HLI Green Power merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kementerian Investasi/BKPM dan Konsorsium Hyundai, LG, dan IBC pada tanggal 28 Juli 2021. Pada bulan September 2023, Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan ke PT HLI Green Power untuk melakukan peninjauan langsung terhadap proses dan hasil produksi sel baterai kendaraan listrik.
Pada tahap awal, PT HLI telah mengalokasikan investasi sebesar USD1,1 miliar dan memiliki kapasitas produksi sebesar 10 gigawatt/jam (GWh), yang terdiri dari 32,6 juta sel baterai yang mampu menghasilkan sekitar 150.000 kendaraan listrik. Pada tahap selanjutnya, yang diharapkan tercapai pada tahun 2025, PT HLI berencana untuk meningkatkan kapasitas produksi menjadi 20 GWh. Hal ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam mengembangkan industri baterai kendaraan listrik di Indonesia.
Dengan adanya peningkatan kapasitas produksi yang direncanakan, PT HLI Green Power diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengembangan industri kendaraan listrik di Indonesia. Langkah-langkah yang diambil oleh perusahaan ini sejalan dengan visi pemerintah untuk mendorong penggunaan kendaraan ramah lingkungan dan berkelanjutan. Melalui kerjasama antara Hyundai, LG, dan IBC, diharapkan produksi sel baterai kendaraan listrik di Indonesia dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi industri otomotif nasional.