Jakarta, 14 Maret 2024,- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) bekerja sama dengan Indonesia Inbound Tour Operator Association (IINTOA) mengadakan misi penjualan di dua kota utama di Vietnam, yaitu Hanoi dan Ho Chi Minh City. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan asing dari Vietnam ke Indonesia.
Dalam sales mission ini, pihak Indonesia akan mempromosikan berbagai destinasi wisata yang menarik di Indonesia kepada masyarakat Vietnam. Selain itu, akan ada pertemuan bisnis antara pelaku pariwisata Indonesia dan Vietnam untuk membahas kerjasama yang saling menguntungkan. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, minat wisatawan Vietnam untuk mengunjungi Indonesia akan semakin meningkat.
Kegiatan sales mission ini merupakan salah satu strategi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk memperluas pasar pariwisata ke Vietnam. Dengan mengadakan pertemuan langsung dan mempromosikan destinasi wisata yang menarik, diharapkan dapat menarik minat wisatawan Vietnam untuk memilih Indonesia sebagai tujuan wisata mereka. Selain itu, kerjasama dengan IINTOA juga menjadi langkah penting dalam memperkuat hubungan antara pelaku pariwisata kedua negara.
Dalam sales mission yang diadakan di Hanoi pada 27 Februari 2024 dan Ho Chi Minh pada 28 Februari 2024, Kemenparekraf telah mengorganisir pertemuan antara 20 penjual yang terdiri dari agen perjalanan dan hotel dengan 69 pembeli yang merupakan perwakilan dari perusahaan perjalanan keluar Vietnam di bawah naungan asosiasi Hanoi UNESCO Travel Club.
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan bahwa Vietnam merupakan pasar yang menjanjikan dengan peningkatan jumlah wisatawan yang sangat signifikan dari tahun 2022 hingga 2023. Jumlah turis asal Vietnam meningkat drastis dari 68.067 pada tahun 2022 menjadi 121.879 pada tahun 2023, menunjukkan kenaikan sebesar 79 persen.
"Pada tahun 2022, jumlah turis mancanegara dari Vietnam telah mencapai 68.067, dan pada tahun 2023, angka tersebut melonjak menjadi 121.879, atau meningkat sebesar 79 persen. Data ini telah melebihi angka sebelum pandemi pada tahun 2019 yang hanya sebesar 96.024 turis mancanegara," ujar Menparekraf Sandiaga.
Acara sales mission dimulai dengan sambutan dan ucapan selamat datang dari ketua IINTOA Paul Edmundus Tallo, diikuti oleh Ketua Hanoi UNESCO Travel Club, Dubes LBBP RI untuk Republik Sosialis Vietnam Denny Abdi, dan Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno melalui video tapping. Setelah itu, peserta mengikuti dua sesi B2B Meeting dengan pola table top (round robin) yang diakhiri dengan sesi lucky draw dan makan malam bersama.
Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Ni Made Ayu Marthini, menyatakan bahwa sales mission di Hanoi berhasil mencapai potensi transaksi sebesar 389.066 dolar AS atau sekitar Rp6.030.523.000 dengan potensi jumlah peserta mencapai 4.186 orang.
Sementara itu, pada kegiatan sales mission di Ho Chi Minh City, tercatat potensi transaksi mencapai 874.452 dolar AS atau sekitar Rp13.554.006.000 dengan potensi jumlah peserta mencapai 3.593 orang.
“Dari sales mission di dua kota ini, diketahui bahwa paket wisata yang paling diminati calon wisatawan asal Vietnam adalah destinasi Bali, Jakarta, dan Yogyakarta dengan durasi kunjungan 4 sampai 5 hari,” kata Made.