Desa Adat Sade, wisata arsitektural, budaya, dan kehidupan suku Sasak Lombok

 Desa adat Sade terletak di dusun Rembitan, Pujut, Lombok Tengah. Desa ini merupakan salah satu desa adat suku Sasak dan berada di sebelah jalan raya Praya-Kuta, dengan jarak sekitar 30 km dari Kota Mataram  Untuk masalah harga tiket, pengunjung sebenarnya dapat menjelajahi area desa wisata ini secara gratis. Namun, jika ingin memberikan sumbangan untuk melestarikan tradisi Desa Sade, pengunjung dapat membayar tiket parkir mulai dari Rp2.000 untuk motor dan Rp10.000 untuk mobil.

sumber: kompas.com


Desa Sade terkenal dengan kerajinan tangan yang dihasilkannya, terutama kerajinan kayu dan kain tenun. Desa ini memiliki keunikan tersendiri sebagai tempat tinggal suku Sasak, suku asli yang mendiami Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Desa Sade Lombok merupakan salah satu destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi dan menjelajahi kekayaan budaya serta kerajinan tradisional yang dimiliki oleh suku Sasak.

Rumah adat bale merupakan salah satu contoh rumah adat yang unik dengan arsitektur khas Lombok. Rumah adat ini tidak hanya menjadi simbol keberlanjutan budaya suku Sasak, tetapi juga mencerminkan tingginya nilai filosofis dalam kehidupan masyarakat Lombok. Dengan bentuk dan struktur yang khas, rumah adat bale menjadi bagian penting dari identitas budaya suku Sasak.

Salah satu ciri khas suku Sasak adalah penggunaan bahasa Sasak dalam komunikasi sehari-hari. Bahasa ini menjadi ciri yang membedakan suku Sasak dengan suku-suku lain di Indonesia. Selain itu, mayoritas masyarakat suku Sasak memeluk agama Islam, meskipun ada juga sebagian kecil yang masih mempertahankan kepercayaan tradisional 'Sasak Boda' sebelum masuknya agama Islam.

Suku Sasak memiliki kekayaan budaya yang kaya, termasuk dalam tradisi dan adat istiadat mereka. Dari rumah adat bale hingga upacara adat yang masih dijaga hingga saat ini, suku Sasak terus melestarikan warisan budaya mereka. Dengan keunikan budaya dan kearifan lokal yang dimiliki, suku Sasak menjadi salah satu bagian penting dari keberagaman budaya di Indonesia

Bahasa Sasak adalah bahasa yang berasal dari Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Selain itu, bahasa Sasak juga hidup dan berkembang di daerah lain, seperti di Provinsi Bali. Di Bali, bahasa Sasak digunakan di Desa Tianyar, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, dan di Desa Celukan Bawang, Kecamatan Grokgak, Kabupaten Singaraja.

Lagu-lagu daerah suku Sasak juga memiliki popularitas yang cukup tinggi di Pulau Lombok. Beberapa lagu Sasak yang populer di antaranya adalah Penaraq Sede yang dinyanyikan oleh Erni Ayuningsih, Ulur Kembang, Sasak Ate Bakat, Berayen Dengan, Batur Curhat, Alur Timbak, dan Pade Angen. Lagu-lagu ini merupakan bagian dari warisan budaya suku Sasak yang terus dilestarikan.

Dengan adanya lagu-lagu daerah suku Sasak yang populer, dapat membantu dalam memperkenalkan kekayaan budaya dan tradisi suku Sasak kepada masyarakat luas. Lagu-lagu tersebut juga menjadi bagian penting dalam mempertahankan identitas budaya suku Sasak dan melestarikan warisan nenek moyang mereka.

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn more
Ok, Go it!