Siti Atikoh Supriyanti memulai kunjungan politiknya di Kota Malang, Jawa Timur, pada Minggu (28/1/2024) dengan mengunjungi Pasar Oro-oro Dowo untuk memeriksa harga beberapa bahan pokok.
Atikoh berjalan kaki sekitar 350 meter dari penginapannya di Jalan Cerme menuju pasar. Ia melewati Taman Malabar sebelum akhirnya tiba di Pasar Oro-oro Dowo. Beberapa warga tampak menyapa ibu dari Muhammad Zinedine Alam Ganjar tersebut.
Setelah berjalan kaki sekitar 15 menit, Atikoh tiba di pasar dengan didampingi oleh beberapa politisi PDI Perjuangan, Krisdsyanti dan Dewanti Rumpoko.
Di pasar, mantan wartawan tersebut langsung menuju lapak pedagang sayuran milik Syaiful dan membeli satu kilogram bawang merah dan satu kilogram bawang putih.
Baca juga:
Milad Ke-28 Majelis Nurul Musthofa, Ini Doa Habib Abdullah Bin Jafar Assegaf untuk Ganjar
Sambil mencari sayuran segar, Atikoh berbincang dengan Syaiful tentang harga kebutuhan pokok seperti kol, kacang panjang, bawang putih, dan bawang merah.
"Bagaimana harga-harganya? Sayuran stabil, ya?" tanya Atikoh kepada Syaiful.
Syaiful mengiyakan bahwa harga sayuran stabil, tetapi harga bawang putih dan bawang merah sedang naik.
"Kalau bawang putih naik, Bu," jawabnya.
Setelah dari pedagang sayuran, Atikoh melanjutkan perjalanan ke lapak penjual alpukat, tempe, tahu, dan telur ayam kampung. Ibu dari Muhammad Zinedine Alam Ganjar tersebut terlihat membeli barang di beberapa tempat tersebut.
Atikoh melanjutkan perjalanannya menuju pintu keluar Pasar Oro-oro Dowo setelah selesai berbelanja dan mengecek harga bahan pokok. Namun, tiba-tiba langkahnya terhenti ketika dia melihat lapak pedagang sayuran dan mencoba melihat daun pepaya yang sedang digodok.
Atikoh tertarik untuk mengetahui berapa lama sayuran tersebut bisa bertahan setelah digodok sebelum dijual di pasar. Dengan penuh rasa ingin tahu, dia pun bertanya kepada pedagang sayuran, "Berapa lama sayuran ini bisa bertahan?"
Pedagang sayuran menjawab dengan ramah, "Sayuran ini bisa bertahan selama seminggu setelah digodok, Bu."